Frugal Living, Bijak Dalam Mengelola Keuangan Frugal Living, Bijak Dalam Mengelola Keuangan

Frugal Living, Bijak Dalam Mengelola Keuangan


Etahnews.id | NASIONAL
- Dewasa ini, terdapat suatu gerakan yang digaungkan oleh kaum muda terutama kaum milenial dan gen Z terkait gaya hidup. Frugal Living, suatu istilah yang yang digaungkan dengan tujuan untuk bijak dalam mengelola keuangan.

Istilah ini semakin keras digaungkan seiring dengan biaya hidup yang semakin meningkat dan gaya hidup terutama masyarakat perkotaan yang senantiasa dinamis mengikuti perkembangan suatu kota sebagai kota metropolitan.

Arus digitalisasi ekonomi yang semakin deras turut mendorong kaum muda untuk hidup konsumtif. Segala sesuatu dapat dengan mudah untuk diperoleh, semua tersedia dalam genggaman tangan melalui gadget yang dimiliki.

Istilah Frugal Living, dimaknai sebagai sebuah gerakan gaya hidup yang berorientasi pada kebutuhan dan tidak berdasarkan keinginan. Tujuan utamanya adalah mengurangi pengeluaran dengan membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan sambil mengurangi pengeluaran yang tidak penting. Harapannya adalah generasi-generasi mendatang ini memiliki tabungan keuangan dan bebas finansial di masa depan.









Kebijakan kenaikan PPN menjadi 12% mendorong generasi sebagian generasi muda semakin keras dalam menggaungkan Frugal Living. Terhadap beberapa hal yang perlu dicermati terkait dengan adanya gerakan ini meliputi:

1. Kita ketahui bersama bahwa yang mendorong pertumbuhan ekonomi kita sejauh ini lebih dikontribusikan oleh tingkat konsumsi masyarakat. Penurunan tingkat konsumsi dimungkinkan dapat berdampak pada penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi.

2. Penurunan daya beli masyarakat akan mendorong penurunan tingkat okupansi industri. Ekonomi dapat menjadi lesu sehingga sudah saatnya industri harus berorientasi ekspor dan tidak mengandalkan konsumsi dalam negeri.

3. Dengan adanya peningkatan simpanan generasi muda, dana mengendap diperbankan meningkat sehingga dari sisi finansial generasi mendatang akan lebih baik.

4. Dari sisi pertumbuhan ekonomi, peningkatan simpanan masyarakat tidak berdampak terhadap ekonomi karena lesunya permintaan modal kerja.

Dari beberapa dampak di atas, terdapat faktor positif dan negatif yang perlu menjadi perhatian pemerintah. (int)


Oleh : Rahmat A.K.Purba
Mahasiswa Fakultas Hukum Unrika Batam.
Lebih baru Lebih lama