Etahnews.id | BATAM - Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Batam, Oki Indra Purnama, didampingi, Budiono, Sekretaris Rahmat Purba dan Bendahara Marina, menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi Kepulauan Riau (BNNP Kepri). Pengungkapan peredaran narkotika jaringan internasional yang berhasil menangkap 40 kilogram sabu dan sejumlah pelaku dianggap sebagai prestasi luar biasa.
“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BNNP Kepri atas dedikasi mereka dalam memberantas peredaran narkoba. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi masyarakat dari bahaya narkotika,” ujar Oki Indra Purnama.
"Pengungkapan ini bukan hanya tentang angka, tentang menyelamatkan masa depan ratusan ribu jiwa yang bisa saja menjadi korban kehancuran akibat narkotika, jika barang tersebut lolos,” ujar Oki
Jika sabu sebanyak itu berhasil diedarkan, ratusan ribu masyarakat, terutama generasi muda, akan terancam kehidupannya.
“Pengungkapan ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang menyelamatkan masa depan ratusan ribu jiwa yang bisa saja menjadi korban kehancuran akibat narkotika,” ujar Oki.
Kinerja BNNP Kepri ini menunjukkan pentingnya sinergi antara aparat dan masyarakat dalam memerangi narkoba. Ia berharap masyarakat dapat mendukung kinerja BNN dengan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya.
“Keberhasilan seperti ini tidak hanya menjadi tanggung jawab BNN, tetapi kita semua sebagai warga negara harus turut berkontribusi,” kata Rahmat.
Kinerja BNNP Kepri yang Patut Diapresiasi.
Dalam operasi tersebut, BNNP Kepri berhasil menggagalkan peredaran 40 kilogram sabu yang dibawa oleh tujuh pelaku. Pengungkapan tersebut diawali penggerebekan di dua lokasi, yaitu lokasi pertama di Jalan Cemara Mas nomor 10, Bukit Indah Sukajadi, Batam Kota dan lokasi kedua di Perumahan Palm Beach Blok A2 No. 20, Lubuk Baja, Batam. Operasi ini menjadi bukti nyata keseriusan BNN dalam memutus jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Hanny Hidayat, bersama Kabid Pemberantasan, memimpin langsung pengeledahan yang menghasilkan barang bukti signifikan. Selain narkotika, petugas juga menemukan berbagai dokumen terkait aset mewah, seperti sertifikat rumah, surat jual beli apartemen, uang dalam jumlah besar, emas, serta dokumen kendaraan. Hal ini mengindikasikan adanya dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh para tersangka.
Tak hanya di Batam, BNNP Kepri juga memperluas pengembangan kasus ini ke Aceh dan Medan. Langkah tersebut bertujuan untuk menelusuri jaringan yang lebih luas, mempersempit ruang gerak pelaku, serta memastikan setiap elemen terkait terungkap secara menyeluruh.
Rangkuman Operasi
Operasi dimulai dengan penggeledahan di dua lokasi, yaitu Perumahan Sukajadi dan Perumahan Palm Beach. Dari hasil pengembangan, ditemukan rumah bandar narkoba jaringan internasional. Penggeledahan ini melibatkan tujuh pelaku yang sebelumnya ditangkap bersama barang bukti sabu 40 kilogram.
Di rumah tersebut, petugas menemukan aset berupa sertifikat rumah, apartemen, uang dalam berbagai mata uang, emas, dan dokumen penting lain. Penggeledahan disaksikan langsung oleh tersangka MS dengan bantuan anjing pelacak. Langkah BNNP Kepri ini menjadi bagian dari pengembangan kasus yang menjangkau hingga Aceh dan Medan.
Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Hanny Hidayat, menyatakan bahwa pengungkapan ini tidak hanya menghentikan peredaran narkoba, tetapi juga membuka tabir tindak pidana pencucian uang terkait jaringan internasional ini.
Himbauan IWO Batam kepada Generasi Muda
Ketua IWO Batam, Oki Indra Purnama, juga menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba dan lebih bijak dalam memilih pergaulan. Ia menekankan pentingnya peran remaja sebagai penerus bangsa yang harus berkomitmen menjaga diri dari pengaruh buruk narkotika.
“Remaja adalah harapan masa depan. Jangan sampai masa depan mereka hancur karena terjerat dalam lingkaran hitam narkoba. Fokuslah pada pendidikan, pengembangan diri, dan hal-hal positif lainnya,” ujar Oki.
Sekretaris IWO Batam, Rahmat Purba, menambahkan bahwa lingkungan keluarga dan komunitas juga memegang peranan penting dalam membentengi remaja dari bahaya narkoba. Ia mengajak para orang tua dan masyarakat untuk lebih aktif memberikan perhatian dan edukasi kepada anak-anak tentang risiko besar yang dihadirkan oleh narkotika. “Pencegahan harus dimulai dari keluarga, dengan membangun komunikasi yang baik dan memberikan contoh positif kepada anak-anak,” tegasnya.
Sementara itu, Bendahara IWO Batam, Marina, mengimbau agar remaja memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan produktif seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial. Menurutnya, remaja yang aktif dalam aktivitas positif cenderung memiliki mental kuat untuk menolak pengaruh buruk, termasuk narkoba. “Mari kita bersama-sama menciptakan generasi muda yang tangguh, kreatif, dan bebas dari narkotika. Masa depan Batam dan Indonesia ada di tangan mereka,” pungkas Marina. (OI).
Jika sabu sebanyak itu berhasil diedarkan, ratusan ribu masyarakat, terutama generasi muda, akan terancam kehidupannya.
“Pengungkapan ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang menyelamatkan masa depan ratusan ribu jiwa yang bisa saja menjadi korban kehancuran akibat narkotika,” ujar Oki.
Kinerja BNNP Kepri ini menunjukkan pentingnya sinergi antara aparat dan masyarakat dalam memerangi narkoba. Ia berharap masyarakat dapat mendukung kinerja BNN dengan melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungannya.
“Keberhasilan seperti ini tidak hanya menjadi tanggung jawab BNN, tetapi kita semua sebagai warga negara harus turut berkontribusi,” kata Rahmat.
Kinerja BNNP Kepri yang Patut Diapresiasi.
Dalam operasi tersebut, BNNP Kepri berhasil menggagalkan peredaran 40 kilogram sabu yang dibawa oleh tujuh pelaku. Pengungkapan tersebut diawali penggerebekan di dua lokasi, yaitu lokasi pertama di Jalan Cemara Mas nomor 10, Bukit Indah Sukajadi, Batam Kota dan lokasi kedua di Perumahan Palm Beach Blok A2 No. 20, Lubuk Baja, Batam. Operasi ini menjadi bukti nyata keseriusan BNN dalam memutus jaringan narkoba internasional Malaysia-Indonesia.
Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Hanny Hidayat, bersama Kabid Pemberantasan, memimpin langsung pengeledahan yang menghasilkan barang bukti signifikan. Selain narkotika, petugas juga menemukan berbagai dokumen terkait aset mewah, seperti sertifikat rumah, surat jual beli apartemen, uang dalam jumlah besar, emas, serta dokumen kendaraan. Hal ini mengindikasikan adanya dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oleh para tersangka.
Tak hanya di Batam, BNNP Kepri juga memperluas pengembangan kasus ini ke Aceh dan Medan. Langkah tersebut bertujuan untuk menelusuri jaringan yang lebih luas, mempersempit ruang gerak pelaku, serta memastikan setiap elemen terkait terungkap secara menyeluruh.
Rangkuman Operasi
Operasi dimulai dengan penggeledahan di dua lokasi, yaitu Perumahan Sukajadi dan Perumahan Palm Beach. Dari hasil pengembangan, ditemukan rumah bandar narkoba jaringan internasional. Penggeledahan ini melibatkan tujuh pelaku yang sebelumnya ditangkap bersama barang bukti sabu 40 kilogram.
Di rumah tersebut, petugas menemukan aset berupa sertifikat rumah, apartemen, uang dalam berbagai mata uang, emas, dan dokumen penting lain. Penggeledahan disaksikan langsung oleh tersangka MS dengan bantuan anjing pelacak. Langkah BNNP Kepri ini menjadi bagian dari pengembangan kasus yang menjangkau hingga Aceh dan Medan.
Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol Hanny Hidayat, menyatakan bahwa pengungkapan ini tidak hanya menghentikan peredaran narkoba, tetapi juga membuka tabir tindak pidana pencucian uang terkait jaringan internasional ini.
Himbauan IWO Batam kepada Generasi Muda
Ketua IWO Batam, Oki Indra Purnama, juga menyampaikan pesan khusus kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba dan lebih bijak dalam memilih pergaulan. Ia menekankan pentingnya peran remaja sebagai penerus bangsa yang harus berkomitmen menjaga diri dari pengaruh buruk narkotika.
“Remaja adalah harapan masa depan. Jangan sampai masa depan mereka hancur karena terjerat dalam lingkaran hitam narkoba. Fokuslah pada pendidikan, pengembangan diri, dan hal-hal positif lainnya,” ujar Oki.
Sekretaris IWO Batam, Rahmat Purba, menambahkan bahwa lingkungan keluarga dan komunitas juga memegang peranan penting dalam membentengi remaja dari bahaya narkoba. Ia mengajak para orang tua dan masyarakat untuk lebih aktif memberikan perhatian dan edukasi kepada anak-anak tentang risiko besar yang dihadirkan oleh narkotika. “Pencegahan harus dimulai dari keluarga, dengan membangun komunikasi yang baik dan memberikan contoh positif kepada anak-anak,” tegasnya.
Sementara itu, Bendahara IWO Batam, Marina, mengimbau agar remaja memanfaatkan waktu luang untuk kegiatan produktif seperti olahraga, seni, atau kegiatan sosial. Menurutnya, remaja yang aktif dalam aktivitas positif cenderung memiliki mental kuat untuk menolak pengaruh buruk, termasuk narkoba. “Mari kita bersama-sama menciptakan generasi muda yang tangguh, kreatif, dan bebas dari narkotika. Masa depan Batam dan Indonesia ada di tangan mereka,” pungkas Marina. (OI).