IPK Kepri dan IWO Batam Minta Satgas Pangan Investigasi dan Tindak Tegas Jika Menemukan Adanya Dugaan Praktik Beras Oplosan di Batam IPK Kepri dan IWO Batam Minta Satgas Pangan Investigasi dan Tindak Tegas Jika Menemukan Adanya Dugaan Praktik Beras Oplosan di Batam

IPK Kepri dan IWO Batam Minta Satgas Pangan Investigasi dan Tindak Tegas Jika Menemukan Adanya Dugaan Praktik Beras Oplosan di Batam


Etahnews.id | BATAM
- Ikatan Wartawan Online (IWO) Batam dan Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kepri meminta Satgas Pangan untuk mengambil langkah konkret dalam memberantas dugaan praktik oplosan beras di Batam.

Praktik ini dinilai tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga membahayakan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sekolah yang menjadi sasaran program makanan bergizi pemerintah.

Ketua IWO Batam, Oki Indra, bersama Sekretaris Rahmat Purba menegaskan bahwa jika ditemukan peredaran beras oplosan di Batam, hal ini dapat mencoreng citra keamanan pangan wilayah tersebut.

"Satgas Pangan perlu melakukan investigasi mendalam apabila menerima laporan dari masyarakat untuk memastikan praktik ini tidak terjadi," tegas Oki, Jumat (20/12/2024).

Sementara itu, Ketua IPK Kepri, Budi Bukti Purba, menekankan pentingnya pemberian sanksi berat kepada pelaku oplosan untuk memberikan efek jera. "Partisipasi masyarakat juga sangat diperlukan untuk memutus mata rantai distribusi beras oplosan," ujarnya.

Ancaman terhadap Program Makanan Bergizi

Praktik oplosan beras menjadi ancaman serius terhadap program makanan bergizi, khususnya yang digalakkan di sekolah-sekolah. Ketua IPK Kepri menambahkan, jika beras oplosan masuk ke program tersebut, kualitas gizi yang diterima anak-anak akan terganggu.

“Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tetapi juga kualitas. Pemerintah harus memastikan bahan pangan yang digunakan memenuhi standar gizi terbaik,” kata Budi. Selain itu, pengawasan distribusi bahan pangan dan edukasi kepada masyarakat untuk mengenali ciri-ciri beras berkualitas juga harus ditingkatkan.

Kolaborasi Multisektor untuk Keamanan Pangan

Satgas Pangan diharapkan meningkatkan pengawasan distribusi beras mulai dari pasar hingga gudang penyimpanan. Investigasi menyeluruh terhadap laporan masyarakat sangat penting untuk menindak pelaku oplosan beras. Dukungan dari aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat diperlukan untuk memastikan keberhasilan upaya ini.

IWO Batam dan IPK Kepri mendukung penuh langkah Satgas Pangan dalam sosialisasi pentingnya keamanan pangan. "Kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi masyarakat," ujar Ketua IPK Kepri.

Dengan tindakan nyata dari semua pihak, praktik dugaan oplosan beras di Batam diharapkan dapat dihentikan sepenuhnya, mendukung keberhasilan program swasembada pangan dan menciptakan generasi sehat di masa depan.

 "Mengungkap Bahaya Beras Oplosan"

Tambah Oki, Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya beras oplosan yang dapat mengancam kesehatan dan kesejahteraan, Ikatan Wartawan Online (IWO) Batam bekerja sama dengan Ikatan Pemuda Kepulauan Riau (IPK Kepri) bakal menggelar seminar bertajuk "Mengungkap Bahaya Beras Oplosan." Acara ini akan menghadirkan pembicara dari Satgas Pangan untuk memberikan wawasan mendalam terkait isu ini.

Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat tentang ciri-ciri dan risiko beras oplosan., selain itu. Tujuan seminar ini sekaligus mengedukasi  pemahaman konsumen agar lebih cerdas dan waspada dalam memilih bahan pangan berkualitas.

Diskusi kebijakan menjadi ruang dialog antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat guna menyusun strategi dan kebijakan dalam memberantas praktik curang ini.

Melalui seminar ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif untuk menjaga keamanan pangan demi kesehatan dan kesejahteraan bersama di Kota Batam. Masyarakat diundang untuk berpartisipasi aktif dalam acara ini, baik sebagai pendengar maupun kontributor ide demi solusi bersama. (OK)
Lebih baru Lebih lama