Pengembang Bantah Dirikan Pasar Kaget dan Telah Lakukan Pendekatan Persuasif Terhadap Warga. Pengembang Bantah Dirikan Pasar Kaget dan Telah Lakukan Pendekatan Persuasif Terhadap Warga.


Pengembang Bantah Dirikan Pasar Kaget dan Telah Lakukan Pendekatan Persuasif Terhadap Warga.


Etahnews.id | BATAM
- Terkait keluhan dan bentuk protes yang disampaikan warga yang menempati akses row jalan di jalan trans barelang. Pihak perwakilan pengembang membantah tudingan yang di alamatkan warga .

H.Asner Simamora perwakilan pengembang mengatakan, " Kita telah mengetahui kendala dan keluhan warga yang terdampak terkait rencana relokasi tersebut, namun bukan berarti karena tidak adanya kesepakatan yang tercapai, investasi perusahaan kita jadi terkendala", sebutnya.

Menurut Asner, sebelumnya kita telah mendata sekitar 20 kios yang terdampak. dan sebagaian besar sudah dapat menerima dan memahami terkait rencana penataan yang kita lakukan. yang belum menerima itu paling sekitar 8 kios.

Mediasi Warga terdampak di kantor Lurah Tembesi.

"Sebelum kita melakukan tindakan yang melibatkan tim terpadu dan aparat pemerintah kota Batam, pihak perwakilan perusahaan di saksiskan oleh Lurah Tembesi, Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah melakukan pendekatan secara persuasif dan mencarikan solusi untuk keberlangsungan usaha para warga yang terdampak. Jadi kita tidak pernah melakukan tindakan intimidasi terhadap warga", imbuhnya.

Penataan lokasi ini terpaksa kita lakukan mengingat lokasi tersebut akan di bangun bisnis property, dan kita akan membangun saluran drainase dan pemasangan gorong- gorong di row jalan yang saat ini ditempati oleh warga.

Asner menegasakan, "Kita membantah akan membuat aktifitas pembuatan pasar kaget yang di tudingkan warga tersebut. kita memahami lokasi tersebut merupakan row jalan dan diperuntukkan untuk lokasi daerah penghijauan, sehingga penataan tersebut demi estetika kota batam. Perlu kami jelaskan, bahwa warga yang menempati lokasi row jalan tersebut, merupakan lokasi ex penertiban sebelumnya, namun kembali tumbuh dan menjamur kembali", tambahnya.

"Kita tidak pernah menutup komunikasi dengan warga, namun jikalau mereka tetap bertahan pada pendirianya, kita pihak perusahaan telah menyerahkan sepenuhnya kepada tim terpadu pemerintah kota Batam untuk memproses dan menindaklanjuti", tutupnya.  (RK)




Lebih baru Lebih lama