Etahnews.id | BATAM - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengajak seluruh Pegawai Disbudpar Kota Batam untuk belajar menganyam topong atau bakul, bertempat di Kantor Disbudpar Kota Batam, Selasa (5/12/2023). Kegiatan itu, Ardi mengundang Jamilah, Pengrajin Anyaman dari Pulau Kalok, Kelurahan Subang Mas, Galang.
Ardi mengatakan menganyam ini merupakan salah satu kerajinan tangan yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat di Kota Batam. Pembuatan seni anyam merupakan kegiatan turun temurun.
Ia menyebutkan, Batam mempunyai Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD), ada 10 PPKD yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. "Menganyam ini salah satu kegiatan dari pengetahuan tradisional yang ada di PPKD," katanya.
Kegiatan menganyam ini sebagai wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
Jamilah, Pengrajin Anyaman dari Pulau Kalok, Kelurahan Subang Mas, Galang mengajarkan Pegawai Disbudpar cara membuat topong atau bakul. Ia mengatakan topong terbuat dari daun pandan duri.
"Cara menganyamnya jadi topong menganyamnya dari bawa untuk membuat dasarnya lalu menganyam ke atas. Sebelum itu daun pandan duri di rebus supaya daunnya layu, lalu direndam, dijemur, dilurut atau daun pandan diluruskan, dan mulai menganyam," kata, wanita 63 tahun ini.
Menganyam topong ini mengunakan alat dari bambu, diantaranya jangat untuk membela daun pandan duri. Sudip untuk menyisip ujung topong supaya rapi, dan pelurut untuk meluruskan daun pandan.
Selain membuat topong, Jamilah juga mengajarkan cara membuat lekar atau piring anyam lidi. Orang zaman dahulu, lekar ini digunakan untuk alas panci. Namun sekarang lekar juga bisa digunakan untuk penganti piring.
"Cara membuat lekar yakni siapkan tumpukan lidi masing-masing tumpukan terdiri dari 4 lidi kalau mau besar 5 lidi. Membuat lingkaran, supaya tak lepas lidi tersebut diikat, kemudian dianyam," terangnya.(DN).