Etahnews.id | BATAM - Dua film dari Kota Batam berjudul Radio Pakcik Mahmud dan Mencari Syurga yang diproduseri oleh A Je Yatmoko akan ditayangkan di Kenduri Serumpun Melayu Film Festival di Teater Arena Taman Budaya Jambi, 11-14 Oktober 2023. Sebagai informasi, kegiatan ini digagas oleh Lingkar Film Sumatra yang diikuti oleh negara-negara serumpun Melayu, terdiri dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, dan Brunei Darussalam.
"Radio Pakcik Mahmud tayang tanggal 12 dan Mencari Syurga tanggal 13," kata Sutradara Radio Pakcik Mahmud, Fajri Andika, Senin (9/10/2023).
Perdana digelar, festival ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dalam upaya mendukung kearifan budaya serumpun Melayu sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia.
"Kegiatannya ada diskusi tentang film dan pemutaran film. Selaku penggiat film berharap film Melayu bisa dikenal luas baik nasional dan mancanegara," sebutnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengapresiasi atas dilaksanakannya Kenduri Serumpun Melayu Film Festival. Bang Ardi sapaanya menyampaikan film merupakan salah satu dari 17 subsektor ekonomi kreatif.
Menurutnya film suatu hal yang komplit. Semua seni ada di film, mulai dari musik, tari, dan sebagainya. Lanjut dia, Batam mempunyai segudang daya tarik untuk dikunjungi wisatawan baik domestik dan mancanegara. Selain mempunyai wisata kuliner, alam, sejarah, dan sebagainya, Batam juga mempunyai studio besar dan lokasi syuting yang berskala internasional.
"Selamat atas penyelenggaraan Kenduri Serumpun Melayu Film Festival di Jambi. Kegiatan ini sangat luar biasa, saya berharap acara selanjutnya digelar di Kota Batam," imbuhnya.
Ardi menginformasikan saat ini Disbudpar Kota Batam sedang melakukan pendataan terhadap pelaku ekonomi kreatif di Kota Batam. Pelaku ekonomi kreatif dapat mengisi data melalui link https://bit.ly/DataEkrafKotaBatam.
Pendataan ini berbasis digital yang ditujukan untuk pelaku ekonomi kreatif yang ada di Kota Batam. Katanya, 17 sub-sektor ekonomi kreatif itu adalah jasa pengembangan aplikasi, arsitektur, desain komunikasi visual, desain produk, desain interior, fotografi, musik, kriya, kuliner, fesyen, penerbitan, film, animasi, dan video, periklanan, permainan interaktif, seni pertunjukan, seni rupa, serta televisi dan radio.
"Pendataan ini dalam rangka melaksanakan kebijakan Pemerintah Kota (Pemko) Batam untuk melakukan pendataan para pelaku ekonomi kreatif. Pendataan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kegiatan atau event yang terkait pada 17 subsektor ekraf," terangnya.(DN).