Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad saat hadir dipenandatanganan SPK PTK Non ASN Tahun 2023 Di SMA N 2 Ranai, Kamis (16/2). (Foto: harianstar.com) |
Etahnews.id | Natuna - Bupati Natuna Wan Siswandi mendampingi Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad saat melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten Natuna, saat menghadiri kegiatan penandatanganan Surat Perjanjian Kontrak (SPK) Pendidik dan Tenaga Pendidikan (PTK) non Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2023. Bertempat di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA. N) ll Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, Kamis (16/2/2023).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari beserta anggota, Ketua DPRD Natuna Daeng Amhar beserta anggota, Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda, Sekda Natuna Boy Wijanarko, Kepala OPD Provinsi Kepri, Kepala OPD Kabupaten Natuna, Kepala Sekolah SMAN, SMKN, SLBN serta Koodinator Pengawas Sekolah se-Kabupaten Natuna.
Sambutan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menyampaikan bahwa pendidikan perlu di bangun dengan baik agar anak-anak mampu untuk menutut ilmu sampai setinggi-tingginya untuk masa depan.
Karena tugas pokok utama pemerintah daerah adalah membangun sektor pendidikan, kesehatan, tata ruang, pemukiman, trantib dan perlindungan.
Pendidikan dimana setiap daerah wajib menganggarkan anggaran 20% dari APBD dan di iringi dengan kesehatan untuk kepentingan masyarakat dimana setiap daerah wajib menganggarkan 10% dari APBD di setiap daerah.
"Maka dari itu pendidikan memang menjadi prioritas utama di dalam sektor pendidikan dan marilah kita keroyok bersama-sama agar pelaksanaannya bisa terwujud," terang Ansar Ahmad.
Lanjut Ansar Ahmad menambahkan indeks pendidikan tahun 2021 di Provinsi Kepulauan Riau menempati urutan ke-4 dari 34 Provinsi Se-Indonesia.
"Dengan angka partisipasi sekolah yang semakin meningkat sebesar 0,14%, pada Tahun 2022 sebesar 84,54% dan Tahun 2021 84,40%. rata-rata lama sekolah di Provinsi Kepulauan Riau meningkat 0,19 tahun dimana tahun 2022 yaitu 10,37 tahun dan tahun 2021 sebesar 10,18 tahun," papar Ansar Ahmad.
Dan untuk Peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2022 didukung oleh peningkatan ketiga dimensi penyusunnya yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat yang diukur melalui Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH),
"Dimensi pengetahuan yang diukur melalui Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-Rata Lama Sekolah (RLS), dan dimensi standar hidup layak yang diukur melalui rata-rata pengeluaran riil per kapita per tahun," tegas Ansar Ahmad.
“Kita wajib bersyukur indek pembangunan manusia kita meningkat, salah satunya indek tentang pendidikan juga meningkat dan marilah bersama-sama mendorong agar PTK non ASN di percepat di angkat jabatannya," tutup Ansar Ahmad.
Senada dengan Bupati Natuna, Wan Siswandi juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran Gubernur Kepri berserta rombongan di Kabupaten Natuna.
“Tentunya kehadiran Gubernur Kepri dapat memberikan motivasi serta dorongan untuk meningkatkan mutu pendidikan di wilayah natuna agar menjadi lebih baik," ungkap Wan Siswandi.
Lanjut Wan Siswandi untuk persoalan utama dalam melakukan pembangunan baik dari sektor infrastruktur maupun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Natuna adalah anggaran yang paling utama di anggarkan melalui APBD daerah.
"Untuk itu, saya bersama Wakil Bupati Natuna terus melobi pemerintah pusat beserta kementrian dan perusahaan-perusahaan besar agar dapat membantu untuk memberikan bantuan beasiswa kepada anak-anak daerah agar jenjang pendidikan akan terus tercapai,"Papar Wan Siswandi.
"Karena saya ingin anak-anak bisa sekolah gratis meskipun urusan pendidikan tinggi, kewenangan ada sepenuhnya di pemerintah pusat namun sebagai kepala daerah kami juga ingin berbuat untuk anak-anak kami,"Terang Wan Siswandi.
Setidaknya sudah banyak beasiswa untuk anak-anak di wilayah natuna yang diperjuangkan oleh pemerintah daerah yang saat ini sudah masuk di universitas tingkat atas.
"Salah satunya Kerjasama dengan SKK Migas sebanyak 8 orang, kerjasama dengan Perguruan Tinggi Tehnik Perkapalan di Surabaya 10 orang, kerja sama dengan PLN 10 orang, Universitas Pertamina 10 orang dan juga Akademi Meteorologi," tutup Wan Siswandi. (red/k5)